Selasa, 20 April 2021

Pelatihan Belajar Menulis

Pertemuan      :  Senin, 19 April 2021
Resume Ke       : 7, Gel. 18
Tema                  :  Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie
Narasumber   :  Raimundus Brian Prasetyawan , S.Pd



"Semua orang akam mati keculi karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". (Ali Bin Abi Thalib)
"Penulis tidak pernah dilahirkan, tetapi dia diciptakan. Bakat menulis tidak selalu dibawa sejak lahir, tetapi tumbuh oleh satu motivasi dan gagasan". (Bambang Trimansyah)
    
    Penampilan yang cool Bapak guru satu ini yang kerap disapa Pak Brian mengajar salah satu Sekolah Dasar di Jakarta, beliau juga sebagai narasumber pada pertemuan ke-7 pada pelatihan belajar menulis kali ini mengangkat tema "Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie".  Beliau mengingatkan kembali pada peserta bahwasannya salah satu syarat lulus pelatihan belajar menulis buku ini adalah menerbitkan buku solo.  Patut kita bangga serta syukuri berada dalam suatu wadah pelatihan belajar menulis yang diprakarsai oleh Om Jay , dimana para guru penulis se-Indonesia dapat terhubung dan salng mendukung.
    Bagi penulis pemula semakin dipusingkan dengan berbagai pertanyaan yang muncul diantaranya; bagaimana cara naskah kita bisa terbit?, kemana naskah kita bawa untuk bisa terbit dengan aman tanpa terkendala? dan masih banyak pertanyaan yang lain terkait dengan penerbitan buku, hal ini menambah deret kemalasan bagi penulis untuk membuat karya/buku. 
    Nah, sekarang ini banyak bermunculan Penerbit Indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi sehingga buku pasti terbit dan proses penerbitan cepat. Inilah yang menjawab tantangan kita untuk menerbitkan buku dengan mudah. Dahuylu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Elex Media dan lain-lain. Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang hingga bisa diterima oleh suatu penenrbit mayor, itupun proses penerbitan buku membutuhkan waktu yang sangat lama.
    Pada kesempatan ini Pak Brian berbagi pengalamannya tentang proses kepenulisan beliau banyak mengalami rintangan yang berkaitan dengan penerbitan buku. Sebenarnya keinginan beliau untuk menulis buku sudah dimulai sejak tahun 2014, namun hal ini terkendala dengan tidak mempunyai mentor untuk membimbing dan mengarahkan, serta tidak tahu harus masuk komunitas apa, serta tidak mempunyai banyak referensi tentang dunia penerbitan buku. Toh kalaupun beliau tahu tempat penerbitan buku, itupun beliau harus merogoh kocek yang membuat kantong bolong alias mehong. Sampailah pada tahun 2019, beliau bangkit dan bergairah bahkan ketagihan untuk menulis buku hingga menerbitkan buku dengan mudah dikarenakan semakin banyak pilihan penerbit indie. Hal ini dibuktikan dengan lahirnya buku-buku solo yang ditulis oleh beliau.
        Alhamdulillah saya sangat bersyukur tergabung dalam suatu komunitas ini yang semua anggotanya mempunyai semangat dan tujuan yang sama yaitu kita bisa menulis dan bisa menerbitkan karya kita dengan mudah dan semakin banyak pengetahuan kita tentang penerbit indie. Semoga ini merupakan sejarah awal saya untuk bisa memecah telur sehingga lahir karya saya yang dari dulu sudah saya idam-idamkan. Aamiin ya robbal 'alamiin... 



Salam Literasi,


Susanti_SMAN 1 Surabaya
    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pelatihan Belajar Menulis

Pertemuan      :  Senin,  7 Juni 2021 Resume Ke       : 23, Gel. 18 Tema                  :  Membuat Desain Cover Buku Narasumber   :  Achma...