Pertemuan : Rabu, 21 April 2021
Resume Ke : 8, Gel. 18
Tema : Buku Mahkota Penulis, Buku Muara Tulisan
Narasumber : H. Thamrin Dahlan, SKM, M.Si
"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian". (Pramoedya Ananta Toer)
"Membacalah Anda akan mengenal dunia lebih dekat. Menulislah Anda akan dikenal dekat oleh dunia". (Madi Ar-Ranim)
Ada sedikit pantun niih...
Siang bolong Dita pergi ke kota, tak lupa mengajak si Ririn....
Daripada bengong yuk mari kita menyimak materi pak H Thamrin...
Tua-tua keladi dan seikat padi siap dijemurin...
Waah semakin tua semakin menjadi dan memikat hati tuuh semangatnya pak H. Thamrin...
Narasumber kita kali ini mengupas materi tentang "Buku Mahkota Penulis, Buku Muara Tulisan", beliau adalah Pak H. Thamrin Dahlan, M.Si yang memiliki segudang pengalaman dalam hal menulis. Beliau merupakan Dosen, Kompasianer, dan Penngiat Literasi. Diusianya yang sudah memasuki 69 tahun tak menjadikan surut langkah untuk berkarya melainkan semakin bersemangat untuk berbagi ilmu dengan para peserta pelatihan belajar menulis pada pertemuan ke-8 ini. Di awal kegiatan pelatihan ini para peserta diwajibkan membaca terlebih dahulu materi yang sudah beliau siapkan dalam bentuk Pdf, hal ini menunjukkan bahwa benar-benar bahwa beliau sebagai penggiat literasi.
Beliau merasakan masuk ke dunia baru yaitu dunia tulis menulis sangat mengasyikan setelah beliau pensiun dari Dosen. Disinilah inspirasi dan aspirasi sertya angan dipentaskan baik dalam bentuk reportase, opini dan fiksi. 3 jenis tulisan ini mengalir bak air bah sampai beliau masuk kategori addict (kecanduan menulis). Beliau mengibaratkan tulisan kita seperti sifat dasar air. Bahwasannya tulisan-tulisan itu ibarat air mengalir. Tetes demi tetes bergabung menjadi satu, mengalir jauh mencari tempat terendah akhirnya bermuara di lautan. Sejatinya buku merupakan kumpulan tulisan nan terserak. Selaiknya karya gemilang, olah pikir perlu diselamatkan menjadi kitab.
Kiat Menulis Pak H. Thamrin untuk kita..
Salah satu kiat kenapa bisa menulis 1 artikel setiap hari ialah jargon sekali duduk jadi. Sesungguhnya tulisan itu memenuhi kaedah sebuah artikel ketika mencapai 7 paragraf. Jangan pernah meninggalkan tulisan, sudah bisa dipastikan tulisan itu tidak akan pernah tuntas. Duduklah, paksakan diri tulisan wajib selesai tak peduli salah ketik (ada proses edit). Nanti saja bicara kualitas bersebab indikator bagus tidaknya tulisan sangat subjektif dan variatif..
Melalui metode sekali duduk jadi, lambat laun proses menghasilkan sebuah tulisan seiring berjalan waktu kini hanya membutuhkan waktu kurang dari 40 menit. Kita menulis puisi hanya memerlukan 10 menit asalkan suasana hati sedang mood dan terkait dengan situasi kekinian yang terjadi menyangkut ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya hankam (ipoleksosbudhankam) dalam atau luar negeri.
Ketika menulis reportase taati kaedah 5 W + 1H. (what, where, wheb, why, who and how). Sebagai bukti liputan original asli tampilkan pula foto selfie bersama teman/keluarga
Berdasarkan pengalaman Beliau merasakan kejaiban 3 rahasia terkait dunia jurnalistik.
Rahasia pertama : Ternyata setiap tulisan itu memiliki Roh. Roh dalam artian tulisan itu hidup dengan syarat karya ketik di syiarkan ke media sosial. Tulisan anda dibaca apalagi diberi komentar (terlepas tanggapan baik atau mencemooh) maka anda sudah berhasil menjadi penulis non buku harian. Tahu sendirilah zaman dahulu kala anak mansuia acap menulis di album kenangan.
Buku harian itu dia nikmati sendiri, ketika membaca, tertawa, menangis, menyesal dalam seribu satu kenangan. Zaman itu telah lewat kini saatnya kuatkan niat berbagi denghan hatrapan bermanfaat dan penulis mendulang pahala melalui pekerjaan menuliss. Yes tulisan memiliki Roh, jangan ragu share ke Faecbook, whats app, dan media lainnya sehingga anda dikenal sampai satu saat menjadi terkenal.
Rahasia ke 2 : Buya Hamka meninggalkan pesan bermakna Biarlah tulisan mu itu membela dirinya sendiri, biarlah bukumu itu mengikuti takdirnya. Saya membuka rahasia tersebut ketika buku Bukan Orang Terkenal entah bagimana jalannya sampai di Bapak Prabowo. Singkat cerita saya mendapat kehormatan menjadi Penulis Resmi PartaiI Gerindra selama masa kampanye 2014. Terbitlah buku Prabowo Presidenku. Best seller sampai di bajak.
Rahasia ke 3 : Profesi jurnalis atau katakanlah kami wartawan amatir mendapat kesempatan dijamu makan siang di Istana Merdeka. Tak terduga bahkan tidak terpikirkan mimpipun tidak bisa berpidato di hadapan Presiden Jokowi. Bukankah anugerah ini merupakan kebanggaan rakyat. Bersebab menulis mampu menembus batas birokrasi dan bisa bertemu dnegan tokoh nasional.
Buku Muara Tulisan Pak H. Thamrin
Ketika tulisan sudah mencapai 500 artikel dengan segala suka duka mendapat aspirasi dan cemoohan kemudian terpikir kenapa tulisan nan terserak itu tidak dijiid. Istilah kumpulan tulisan dijilid resmi ber ISBN bolehlah berbangga di sebut kitab atawa buku. Tahun 2012 terbitlah buku perdana berjudul Bukan Orang Terkenal.
Saking besarnya keinginan memiliki nama disampul buku seperti juga Buya Hamka (guru Imajiner) saya menerbitkan buku berbayar di satu penerbit Jogyakarta. Apalah awak ini mana pula ada penerbit major bersedia menerbitkan buku seorang penulis amatir belum punya “nama”. Judul buku pertama itu sebenarnya bentuk unjuk rasa yang ditujukan kepada diri sendiri.
Bersebab tulisan nan terserak semakin banyak maka proses menerbitkan buku semakin mudah. Ibarat menjilid makalah tak terasa jumlah buku tahun 2019 mencapai 20 kitab. Uni Husna Bundo Kanduang menganjurkan menerbitkan buku sendiri. Terbentuklah Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) 19 Juli 2019. Visi misi fokus dibidang pendidikan dan sosial kemasyarakatan fokus membantu menerbitkan buku para penulis ber ISBN tanpa biaya alias gratis.
Inilah Langkah Awal Pak H. Thamrin Sebagai Penggiat Literasi
Keberadaan YPTD memberikan kemudahan menerbitkan buku. Ferbuari 2021 tertera nama Thamrin Dahlan di 37 sampul buku. Bersama teman teman penulis bergiat Literasi sampai Maret 2021 berhasil diterbitkan 210 judul buku ber ISBN Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi para penulis di website YPTD terbitkanbukugratis.id . Diskusi Literasi di WAG Terbitkan Buku Gratis.
Program Bedah Buku setiap Selama Malam 2 pekan sekali telah terselenggara 10 episode. Inilah media mempromosikan buku terbitan YPTD untuk para penulis senior mapun pemula. Secara psikologis ada kepuasan bathin tak terhingga bisa berbagi di bidang literasi.
Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) komitmen membantu para penulis menerbitkan Buku Perdana ber ISBN tanpa biaya. Prosedur sangat sederhana dalam waktu 14 hari buku Terbit
.
Ada 3 program YPTD.
Pertama --- Penulis telah memiliki Naskah Buku.
Kedua --- Penulis aktif posting tulisan di website YPTD terbitkan bukugratis.id setelah terkumpul 40 artikeal maka akan buku akan diterbitkan.
Ketiga --- YPTD menerbitkan buku ontologi berupa kumpulan tulisan yang di posting dalam 1 bulan.
Pesan Pak H. Thamrin bagi kita sebagai penulis pemula
Buku adalah Mahkota Seorang Penulis. Laiknya seorang Raja , beliauu diakui sebagai Penguasa karena mengenakan Mahkota di dikepalanya. Mahkota itulah bentuk pengakuan resmi dari rakayatnya. Analog dengan Seorang penulis tanpa memiliki buku maka belum bisa dikatakan sebagai seorang seorang penulis sejati.
Akankah kita semua peserta pelatihan belajar menulis ini menjadi penulis sejati dengan menghasilkan karya-karya/buku-buku yang berkualitas? Jawaban berada pada masing-masing individu peserta.. Biarlah waktu akan menjawab dan mengabadikan karya buku kita. Karena ada pepatah mengatakan bahwa gajah mati meninggalkan gadingnya, sedangkan penulis hebat wafat akan meninggalkan karya-karya terbaiknya yang tak lekang oleh waktu dan akan tetap terus dikenang sepanjang masa.
Alhamdulillah banyak pelajaran dan hikmah yang bisa saya petik pada perkuliahan siang ini semoga semangat yang luar biasa dan kegigihan beliau dalam hal menulis dan penggiat literasi menjadikan cambuk bagi saya untuk menjadi penulis sejati.
Bersamaan dengan peringatan hari Kartini ini semoga menjadi tonggak awal dan momen yang terindah bagi saya untuk bisa mengikuti jejak Ibu RA. Kartini bisa menulis buku yang bisa dikenang hingga sekarang, karya besar beliau yang terkenal yaitu "Habis Gelap Terbitlah Terang".
Arti "Habis Gelap Terbitlah Terang" bagi saya adalah yang semula saya gelap tidak mengerti tentang menulis dan menerbitkan buku maka setelah mengikuti pelatihan ini saya menjadi terang atau mengerti tentang teknik menulis buku dan mempunyai wawasan tentang penerbit buku, maka harapan terbesar saya adalah bisa menulis sampai menjadi buku dan diterbitkan oleh penerbit. Aamiin ya Robbal 'Alamin...
Salam Literasi,
Susanti_SMAN 1 Surabaya

waah keren pantun ny bu... resumenya juga mantul...👍😊
BalasHapusTerima ksh bunda.. selalu setia mampir ke blog saya..
BalasHapusMantap resumenya. Semangat bu..
BalasHapus